10 Okt 2016

DELEGASI M.P.A GHUBATRAS MENDAPATKAN PERINGKAT II NASIONAL

FormatFactoryIMG 3650

Caving atau susur goa adalah kegiatan di alam bebas dengan medan berupa goa dan lingkungan di sekitarnya. Susur goa sendiri bukan merupakan hal yang asing bagi dunia mahasiswa pecinta alam (mapala), pasalnya hampir setiap mapala di Indonesia mempunyai divisi ini. Maka tak heran jika salah satu komunitas penelusur goa yang cukup besar di DIY mengadakan festival pemetaan goa. Komunitas tersebut adalah ASC ( Acyntyacunyata Speleological Club).
 Komunitas tersebut mengadakan festival pemetaan goa bukan tanpa alasan. Mereka melihat potensi yang besar dari kawasan kars yang dimiliki indonesia, yaitu seluas 154.000 . jumlah tersebut tidak diimbangi dengan jumlah surveyor goa di Indonesia. ASC berharap dengan adanya festival ini, jumlah surveyor di Indonesia mampu bertambah sehinga mampu memetakan goa-goa yang ada di indonesia. Tidak hanya jumlah surveyor yang bertambah, namun juga disertai dengan kemampuan memetakan goa yang lebih sesuai dengan standar.

Festival tersebut bernama Festival Stasiun Nol. Kenapa stasiun nol? Sebab stasiun nol adalah judul buku tentang pemetaan goa yang sudah banyak dikenal di indonesia. Sehingga kegiatan yang tercakup di dalamnya juga tidak jauh-jauh dari pemetaan goa. Banyak hal yang diperlombakan pada festifal ini, ada kontes pemetaan goa dasar, pemetaan goa 3D, pemetaan goa tematik dan pemetaan polygon tertutup.
Namun tahun ini MPA. GHUBATRAS hanya mengirimkan anggotanya untuk mengikuti kontes pemetaan goa dasar. sebelumnya kami jelaskan terlebih dahulu tentang apa itu pemetaan goa atau mapping. Pemetaan goa (Mapping) adalah penggambaran goa pada proyeksi bidang datar dengan skala dan ukuran tertentu. Memang sudah sewajarnya MPA. GHUBATRAS mengikuti festival tersebut, sebab secara geografis MPA. GHUBATRAS berada di kawasan kars selain itu MPA. GHUBATRAS juga dikenal dengan senior-seniornya dengan lisensi caving yang memadai.
Jadi pada tanggal 7 Agusutus lalu, tim caving MPA. GHUBATRAS (Amrozi, Dwi Putri, Hana, dan Wahdiyat) melakukan pengambilan data di goa Rifa’i di Desa Buluh Baba, Socah. Dengan melalui beberapa tahap perhitungan dan perlakuan akhirnya jadilah peta seperti di bawah ini:
JUARA-2-PETA-DASAR
Goa rifa’i adalah goa berbentuk horisontal dengan banyak guano (kotoran kelelawar) di dalamnya. Jadi saat pertama memasuki goa tersebut, kita sudah disambut dengan bau tidak sedap dari guano. Tim caving MPA. GHUBATRAS memilih goa Rifa’i karena bentuknya yang berliku. guano dengan baunya yang menyengat, serangan ratusan kelelawar dan medan yang mengharuskan merayap saat pengambilan data menjadi tantangannya bagi tim caving MPA. GHUBATRAS. Namun hal tersebut tidak mengecilkan semangat tim saat pengambilan data. Butuh waktu dua hari dua malam untuk mengolah data dan menggambar peta sehingga menjadi peta goa seperti pada gambar di atas.
Awalnya tim caving terutama penggambar peta kurang percaya diri dengan peta yang akan diperlombakan. Pasalnya peta yang dibuat terlalu sederhana. Namun setelah ada dorongan dari beberapa pihak yang meyakinkan bahwa peta cukup bagus maka penggambar peta, Wahdiyat pun mendaftarkan karyanya pada hari terakhir pendaftaran. Wahdiyat beserta tim pun tak banyak berharap akan mendapatkan nomor di ajang festifal pemetaan goa terbesar dan pertama kali di Indonesia tersebut Namun tuhan berkehadak lain. Senin malam, 26 September 2016 panitia Stasiun Nol Festival menghubungi wahdiyat dan memberitahukan bahwa peta yang dikirimkanya berhasil menyabet juara dua tingkat nasional. Kaget, terharu, dan rasa tidak percaya pun bercampur menjadi satu. Lebih - lebih kompetitor MPA. GHUBATRAS adalah mapala besar dari kampus yang besar pula cukup membanggakan bahwa MPA. GHUBATRAS dari UTM mampu bersanding diantara IMPALA UB dan mapala dari RIMPALA IPB.
Alumni M.P.A GHUBATRAS Abraham Firmansyah, SE Menyampaikan sebagai penggiat caving serta alumni menyampaikan sangat mengapresiasi hasil yang diraih, tentu saja ini harus menjadi trigger dalam meningkatkan prestasi dalam informasi tentang gua serta sebagai pengembangan penelitian serta pariwisata " penyajian peta yang baik akan membantu pengguna dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan secara tepat dan akurat " ungkapnya oleh seorang pemegang sertifikasi Instruktur Teknik Penelusuran Gua, Pemandu Wisata dan ekowisata, Assesor Bidang Penelusuran Goa dari BNSP serta Sertifikat Penelusuran Goa dari Himpunan Speleologi Indonesia ( Hikespi ) ini.humasgbt

1 komentar:

  1. Kerren. Sukses selalu buat Ghubatras. Semoga semakin jaya dan teruslah untuk mengharumkan nama Madura.

    BalasHapus